Pemain Sepak Bola Belanda Berdarah Indonesia

Posted by Rama Van Basten under
Tim nasional Indonesia memang tidak ada di partai final Piala Dunia 2010, Afrika Selatan (Afsel). Namun kehadiran pemain berdarah Indonesia di laga pamungkas, setidaknya bisa membuat masyarakat di Tanah Air ikut bangga. Kebanggaan itu bakal diwakili sejumlah pemain Belanda yang kemungkinan tampil memperkuat timnya menghadapi Spanyol di Stadion Soccer City, Johannesburg (12/7) dinihari WIB.

Hingga saat ini sepakbola Indonesia memang masih mengalami miskin prestasi. Boro-boro tampil di putaran final Piala Dunia, bermain di level Asia Tenggara saja, tim ‘Merah Putih’ bak seekor ‘macam ompong’. Pun demikian, Indonesia masih boleh berbangga dengan hadirnya para pemain Belanda berdarah Indonesia di pentas Piala Dunia kali ini.

Memang sudah bukan rahasia jika timnas Belanda beberapa kali diperkuat para pemain yang memiliki darah atau keturunan Indonesia. Mulai dari Simon Tahamata, mantan pemain timnas Belanda dengan 22 caps yang kelahiran Maluku, sampai Giovanni van Bronckhorst di Afsel kali ini. “Saya lahir di Rotterdam. Namaku terkadang bikin orang bingung, tapi tak ada darah Italia dalam keluarga saya. Saya berdarah Indonesia, dimana Ayah saya dilahirkan. Sementara ibu saya orang Maluku asli,” tulis van Bronckhorst dalam situs resminya, Minggu (11/7).

Pemain yang kerab disapa Gio ini bukanlah satu-satunya pemain Belanda berdarah Indonesia. Rekan setimnya seperti John Heitinga, Robin Van Persie, Demy De Zeeuw dan Nigel de Jong diyakini juga memiliki darah Indonesia. Van Persie yang jadi andalan lini depan Belanda, konon memiliki darah Indonesia dari sang nenek. Sedangkan De Jong disebut-sebut keturunan campuran Belanda, Maluku, dan Suriname.

Giovanni Van Bronckhoorst
sang kapten dari tim belanda ini merupakan anak maluku yang lahir di Belanda.

Kemudian ada beberapa nama lain seperti John Heitinga, Demy de Zeeuw, Robin Van Persie.


Hal ini diyakini pula oleh masyarakat Maluku. Tak ayal mereka gembira benar dengan kesuksesan Belanda, yang diperkuat beberapa pemain dengan kedekatan khusus, lolos ke final Piala Dunia 2010. Tidak heran jika Atmosfer dukungan kepada negeri kincir angin tersebut sangat dominan di Maluku.

Istilah ‘Belanda Hitam’ untuk orang Maluku yang dipercaya sebagai kasta kelas dua dalam tentara KNIL (Koninklijke
Nederlands(ch)-Indische Leger) menjadi sebuah ikatan sejarah masa lalu. Setelah masa kolonialisme, sebagian di antara mereka akhirnya juga ikut ke Belanda dan menghasilkan keturunan Maluku di sana.

Ikatan itu pun terus terjaga sampai saat ini. Warga Maluku yang menetap di Belanda akhirnya juga memiliki keturunan yang menjadi pemain sepak bola. Walau dianggap sangat berbau Belanda, ini hanyalah sebuah dukungan terhadap olahraga dan historis semata. Semua itu tidak ada hubungannya dengan politik atau lunturnya nasionalisme warga Maluku.

0 komentar:

GREEN DAY VIDEO






My Blog List

Popular Posts

Pengikut