Penggunaan AS

Posted by Rama Van Basten under

Kata AS dapat berfungsi sebagai adverb (kata keterangan), conjunction (kata sambung), pronoun (kata ganti), dan preposition (kata depan). Berikut adalah pola-pola penggunaan AS yang sering digunakan.

1. AS…AS

Titik-titik di as…as dapat diisi dengan adjective (kata sifat) dan adverb (kata keterangan). Pola ini (dan juga pola 2&3) digunakan untuk membuat kalimat equal comparison. (Untuk detailnya, silakan click link-nya!).

Contoh:

  • You are as beautiful as your friend. (Kamu secantik (sama cantiknya dengan) temanmu).
  • Although Anita was born in Indonesia, she speaks English as fluently as native English speakers. (Walaupun Anita lahir di Indonesia, dia berbicara dalam bahasa Inggris sepasih orang bule).
  • I am not as old as you. (Aku tidak setua (tidak sama umurnya dengan) kamu).
  • I am not as intelligent as he. (Aku tidak sepintar dia).

NOTE: in formal speaking, gunakan subject pronoun (i.e. he, she, it, I, you, they, and we) setelah AS yang kedua.

Idiom yang menggunakan pola ini antara lain: as good as = sebaik; as far as = sejauh/sepanjang; as long as =sepanjang/asalkan, as well as.

Contoh:

  • If you keep practicing English, your English will be as good as native English speakers’. (Jika kamu terus berlatih bahasa Inggris, Bahasa Inggrismu akan sebaik bahasa Ingris orang bule)
  • He doesn’t mind I use his car as long as I don’t drive fast. (Dia tidak keberatan aku memakai mobilnya sepanjang/asalkan aku tidak ngebut).
  • As far as I know, Indonesia was occupied by the Japanese emperor for three and a half years. (Sepanjang pengetahuan saya/sepengetahuanku, Indonesia dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun).
  • Many Indonesian idols can sing as well as Anang Firmansyah, or even better than he. (Banyak Indonesian idol dapat nyanyi sebagus Anang Firmansyah, atau bahkan lebih bagus dari Anang.

2. SO…AS

Jika pola 1 berupa kalimat negatif, AS yang di depan dapat diganti dengan SO.

Contoh:

  • I am not so old as you. (Aku tidak setua (sama umurnya dengan) kamu).
  • I am not so intelligent as he. (Aku tidak sepintar dia).

3. THE SAME…AS

Pola ini juga untuk membuat kalimat qual comparison. Perbedaannya dengan pola 1&2 adalah titik-titik pada pola 3 ini berupa noun (kata benda).

Contoh:

  • You are the same beauty as your friend. (Kamu secantik (sama cantiknya dengan) temanmu).
  • I am not the same age as you. (Aku tidak setua (tidak sama umurnya dengan) kamu).
  • I am not the same intelligence as he. (Aku tidak sepintar dia).

4. AS WELL AS & AND…AS WELL

Selain digunakan untuk mengekspresikan equally well (sama bagusnya), as well as juga dapat bermakna in addition to = and (i.e. dan/ dan juga). Untuk mengekspresikan in addition to, berikut adalah pola yang diikuti:

1. SINGULAR SUBJECT, AS WELL AS SUBJECT2, SINGULAR VERB….

2. PLURAL SUBJECT, AS WELL AS SUBJECT2, PLURAL VERB….

3. SUBJECT + VERB + …+ AS WELL SUBJECTS

4. SUBJECT + VERB + AS WELL AS + GERUND…

5. SUBJECT + INFINITIVE + AS WELL AS + INFINITIVE/VERB1…

6. SUBJECT + VERB + OBJECT1 + AS WELL AS + OBJECT2

NOTE: Walaupun bermakna IN ADDITION TO/ AND, verb setelah as well as ditentukan oleh subject kalimat. Jika singular subject (orang ketiga tunggal), verbnya juga harus singular (Pola 1). Penggunaan as well as dan beberapa phrase lainnya, such as together with, along with, and accompanied by seperti ini dapat dibaca di : Subject-verb agreement.

Contoh:

  1. John, as well as his parents, is going to go to Puncak this weekend. (John, dan juga orang tuanya, akan pergi ke Puncak akhir pekan ini).
  2. John’s parents, as well as John, are going to go to Puncak this weekend. (Orang tua John, dan juga John, akan pergi ke Puncak akhir pekan ini).
  3. John is going to go to Puncak this weekend as well as his parents. (John akan pergi ke Puncak akhir pekan ini dan begitu juga orang tuanya).
  4. Amy studies all tense formulas as well as practicing them every day. (Amy mempelajari semua pola tensis dan juga mempraktekannya tiap hari).
  5. You have to study all tense formulas as well as (to) practice them every day as Amy does. (Kamu harus mempelajari semua pola tensis dan juga mempraktekannya tiap hari seperti Amy lakukan).
  6. At the party, I met Ronny as well as Rini. (Di pesta, aku bertemu dengan Ronny dan Rini).

As well as pada keenam kalimat di atas dapat diganti dengan and…as well, sebagai berikut. Dalam hal ini, and…as well bermakna sama dengan also = too (i.e. juga).

  1. John and his parents as well are going to go to Puncak this weekend. (John, dan juga orang tuanya, akan pergi ke Puncak akhir pekan ini).
  2. John’s parents and John as well are going to go to Puncak this weekend. (Orang tua John, dan juga John, akan pergi ke Puncak akhir pekan ini).
  3. John is going to go to Puncak this weekend and his parents as well. (John akan pergi ke Puncak akhir pekan ini dan begitu juga orang tuanya).
  4. Amy studies all tense formulas and practices them every day as well. (Amy mempelajari semua pola tensis dan juga mempraktekannya tiap hari)
  5. You have to study all tense formulas and (to) practice them every day as well, as Amy does. (Kamu harus mempelajari semua pola tensis dan juga mempraktekannya tiap hari, seperti Amy lakukan).
  6. At the party, I met Ronny and Rini as well. (Di pesta, aku bertemu dengan Ronny dan juga Rini).

5. AS IF / AS THOUGH

Pola ini untuk membuat kalimat unreal conditional. Dalam pola seperti ini, as if = as though = seolah-olah/seakan-akan. (Untuk detailnya, silakan click link-nya!).

Contoh:

  • He is not rich but he acts as if he were a rich man. (Dia tidak kaya tapi lagaknya seolah-olah dia orang kaya).
  • He is not rich but he acts as though he were a rich man. (Dia tidak kaya tapi lagaknya seolah-olah dia orang kaya).
  • He doesn’t know how to play basketball but he talks as if he were the best basketball player in the world. (Dia tidak tahu main basket tapi dia bicara seakan-akan dia pemain basket terhebat di dunia).
  • He doesn’t know how to play basketball but he talks as though he were the best basketball player in the world. (Dia tidak tahu main basket tapi dia bicara seakan-akan dia pemain basket terhebat di dunia).

6. SUCH AS

Phrase ini digunakan untuk mengekspresikan contoh. Dalam hal ini such as = for example = for instance (i.e. sebagai contoh/contohnya/misalnya). SUCH pada phrase ini juga dapat dihilangkan sehingga tinggal AS dan maknanya juga “sebagai contoh/contohnya/misalnya”.

Contoh:

  • Some Indonesian wild animals, such as Balinese tiger, have been considered extinct, and others, such as rhinos, komodo, etc. have been protected to prevent them from extinction. (Beberapa hewan liar Indonesia, misalnya harimau Bali, telah diyakini punah, dan beberapa hewan liar lainnya, misalnya badak, komodo, dll, telah diproteksi untuk mencegahnya dari kepunahan).
  • Some plants, as vanilla and orchids cannot pollinate naturally. (Beberapa tanaman, contohnya vanili dan anggrek, tidak dapat menyerbuk secara alami).

7. AS = LIKE = seperti

Contoh:

  • Do as I said! (Lakukan seperti yang aku katakan!)
  • Balinese people living outside Bali also have family temples as those found in Bali. (Orang-orang Bali yang tinggal di luar Bali juga punya pura keluarga (merajan) seperti merajan yang ada di Bali).

8. AS = (at the same time that; while; when) = pada saat yang bersamaan/ ketika

Contoh:

  • We spontaneously put our book and pen in the bag as the school bell rang. (Kami langsung menaruh buku-buku dan pulpen kami ke dalam tas ketika bel sekolah berbunyi).
  • He kissed the girl smoothly as she closed her eyes. (Dia mencium cewek itu dengan lembut pada saat bersamaan dia menutup matanya).

9. AS = (since; because) = karena/sebab

Contoh:

  • As the final exam starts next week, we must study more seriously. (Karena ujian akhir (akan) dimulai minggu depan, kita harus belajar dengan lebih serius).
  • I am starving, as I didn’t eat this morning. (Aku sangat lapar karena aku tidak makan tadi pagi).

10. AS = sebagai

Contoh:

  • Chlorophylls and some other plant pigments function as light harvesters in order for photosynthesis to take place. (Klorofil dan beberapa pigment tanaman lainnya berfungsi sebagai pemanen (pengabsorbsi) cahaya agar fotosintesis dalam berlangsung).
  • We all agreed to choose Bryan as the leader. (Kami semua sepakat memilih Bryan sebagai ketua).
  • The word “as” can function either as an adverb, a conjunction, a pronoun, or a preposition.

11. AS = though = walaupun/meskipun

Contoh:

  • Frightening as he might looks, he is a very kind man. (Walapun dia mungkin tampak menakutkan, dia adalah orang yang sangat baik).
  • Difficult as you may think, you have to give it a try. (Meskipun kamu mungkin mengiranya sulit, kamu harus mencobanya).

12. AS FOR / AS TO / AS REGARDS

As for / as to / as regards bermakna sama dengan “with respect to” = “in reference to” = “regarding” = “concerning” = “about”= mengenai/tentang

Contoh:

  • As for going to Bali, I haven’t thought of it. (Mengenai/tentang pergi ke Bali, aku belum memikirkannya).
  • As to Dayus Tambunan’s scandal, according to you, who else got involved? (Mengenai skandal Dayus tambunan, menurut kamu siapa lagi yang juga ikut terlibat?)
  • As regards the simple present tense and simple past tense, have you understood the different usages of these two tenses? (Mengenai simple present tense and simple past tense, apakah kamu telah paham perbedaan penggunaan dari kedua tensis ini?)

13. AS HOW

Contoh:

  • As how bermakna sama dengan if = whether = apakah (Note: dalam hal ini apakah bukan kata tanya).
  • I haven’t decided as how I will take law or economics after I graduate from senior high school. (Aku belum memutuskan apakah aku akan ngambil hukum atau ekonomi setelah aku lulus SMA).

14. AS IS

As is = seperti apa adanya, tidak ditambah tidak dikurangi

Contoh:

  • We bought this house as is. (Kami membeli rumah ini dengan keadaan seperti ini; Rumahnya tidak berubah (tidak dimodifikasi atau tidak rusak), sama seperti keadaan rumah ketika dibeli).
  • The number of applications in my laptop is as is. (Jumlah program di laptopku adalah (tetap) seperti ketika aku membelinya dulu).
  • Please tell me what happened as is. (Tolong katakan padaku apa yang terjadi apa adanya/sejujurnya/jangan ditambah jangan dikurangi).

15. AS OF

As of = sejak/mulai dari.

Contoh:

  • The new regulation is effective as of May 1. (Regulasi baru itu diberlakukan sejak tanggal 1 Mei).
  • As of August 1, every student has to pay tuition fee a hundred thousand more than what he or she does now. (Sejak tanggal 1 Agustus, tiap mahasiswa harus membayar SPP 100 ribu lebih banyak dibandingkan dengan SPP yang dia bayar sekarang).

16. AS YET

As yet = up to the present time = until now (sampai sekarang).

Contoh:

  • As yet, the lapindo’s disaster has not been thoroughly solved. (Sampai sekarang, bencana lapindo belum sepenuhnya terpecahkan).
  • As yet, Indonesia has become one of the most corrupt countries in the world. (Sampai sekarang, Indonesia telah menjadi salah satu negara yang paling korup di dunia).

JUST, JUSTLY, dan JUSTICE

Posted by Rama Van Basten under
Kata JUST dapat difungsikan sebagai adjective (kata sifat) dan adverb (kata keterangan). Sebagai adjective, JUST dapat dirubah menjadi adverb dengan menambahkan –LY (i.e. JUSTLY), dengan makna sangat dekat dengan makna adjectivenya (i.e. dengan + arti just). Tetapi, makna adverb JUSTLY ini sangat berbeda dengan makna adverb JUST (tanpa –ly). Bentuk noun dari just adalah JUSTICE.

“Peace is not the absence of war but the presence of justice”

-Harrison Ford-

A. JUST sebagai ADJECTIVE.

a. JUST = honest = truthful = jujur.

Contoh:

  1. We all hope that Sjahril Djohan will be just to tell what has been going on in the Indonesian police force department. (Kita semua berharap bahwa Sjahril Djohan akan jujur mengatakan apa yang telah (sedang) terjadi di POLRI).
  2. Do you think Susno Duaji told the truth? Is he a just person? (Apakah menurut kamu Susno Duaji mengatakan yang sebenarnya? Apakah dia orang yang jujur?)

NOTE: Penggunaan bentuk adverbnya adalah sebagai berikut:

  1. We all hope that Sjahril Djohan will justly tell what has been going on in the Indonesian police force department. (Kita semua berharap bahwa Sjahril Djohan akan dengan jujur mengatakan apa yang telah (sedang) terjadi di POLRI).
  2. Do you think Susno Duaji justly told the press that he didn’t get involved in the case mafia? (Apakah menurut kamu Susno Duaji dengan jujur berkata kepada pers bahwa dia tidak terlibat dalam mafia kasus itu?)

b. JUST = fair = adil.

Contoh:

  1. The football match would not have turned into a big fight if it had been refereed by a just referee. (Pertandingan sepakbola itu tidak akan berubah menjadi sebuah perkelahian besar jika pertandingan itu telah dipimpin/diwasiti oleh seorang wasit yang adil).
  2. My father gives her Rp. 100,000 a day, but he gives me just Rp. 25.000 a day. He is not just to us (Bapakku memberi dia RP 100.000 sehari, tetapi bapakku memberiku hanya Rp. 25.000 sehari. Dia tidak adil kepada kami).

Penggunaan bentuk adverbnya, antara lain:

  1. The football match would not have turned into a big fight if it had been refereed justly. (Pertandingan sepakbola itu tidak akan berubah menjadi sebuah perkelahian besar jika pertandingan itu telah dipimpin/diwasiti dengan adil).
  2. My father gives her Rp. 100,000 a day, but he gives me just Rp. 25.000 a day. He doesn’t treat us justly (Bapakku memberi dia RP. 100.000 sehari, tetapi bapakku memberiku hanya Rp. 25.000 sehari. Dia tidak memperlakukan kami dengan adil).

c. JUST = rightful = lawful = legal = legitimate = licit = sah.

Contoh:

  1. Is it just to marry a 11-year old girl as Syech Puji did to Lutfiana Ulfa? (Apakah sah menikahi gadis berumur 11 tahun seperti yang Syech Puji lakukan ke Lutfiana Ulfa?)
  2. Ahmad Dani possesses a just custody of his sons, Al, El and Dul. (Ahmad Dani punya hak asuh yang sah terhadap anak-anaknya, Al, El, dan Dul).

Penggunaan bentuk adverbnya antara lain:

  1. According to Syech Puji, he has married the 11-year old girl justly. (Menurut Syech Puji, dia telah menikahi gadis berumur 11 tahun itu secara sah).
  2. Ahmad Dani justly has the custody of the three of his sons. (Ahmad Dani secara sah memiliki hak asuh atas ketiga putranya).

d. JUST = true = correct = right = benar, betul.

Contoh:

  1. Yes, yes, yes! Finally, I got the just answer for this math problem. (Hore! Akhirnya aku dapatkan jawaban yang benar untuk soal matematika ini).
  2. A prescription should be made based on a just diagnosis. (Resep harus dibuat berdasarkan diagnosis yang tepat).

Penggunaan bentuk adverbnya antara lain:

  1. Yes, yes, yes! Finally, I did this math problem justly. (Hore! Akhirnya aku mengerjakan soal matematika ini dengan benar).
  2. Doctors have to examine their patients’ health problems justly before they provide prescriptions. (Para dokter harus mendiagnosis masalah kesehatan pasien-pasiennya dengan benar sebelum mereka memberi resep).

e. JUST = setimpal, sesuai

Contoh:

  1. Gayus Tambunan deserves a just punishment, doesn’t he? (Gayus Tambunan layak menerima hukuman yang setimpal, bukan?).
  2. The law of Karma states that what we receive is just to what we did. (Hukum Karma menyebutkan bahwa apa yang kita terima adalah sesuai dengan apa yang kita lakukan).

f. JUST = actual = real = genuine = asli, sebenarnya.

Contoh:

  1. The Windows Vista installed on my laptop is a just one. (Windows Vista yang diinstall di laptopku adalah windows yang asli).
  2. According to some people, UFO is a just phenomenon. (Menurut beberapa orang, UFO adalah fenomena yang riil).

B. JUST sebagai ADVERB

g. JUST = very recently = barusan/baru saja.

Contoh:

  1. I had just arrived at home when my boss called and asked me to go back to office. (Aku baru saja tiba di rumah ketika bosku menelponku dan menyruhku untuk balik lagi ke kantor).
  2. She just left. (Dia baru saja pergi).

NOTE; Untuk mengekspresikan barusan, JUST sering disandingkan dengan “now”, menjadi JUST NOW (baru saja, tadi).

  1. She left just now. (Dia baru saja pergi).
  2. I ate just now. (Aku baru saja makan).

h. JUST = exactly = precisely = benar-benar, tepat sekali.

Contoh:

  1. This is just what I mean. (Ini yang benar-benar aku maksudkan).
  2. He is just like his twin brother. (Dia benar-benar mirip dengan saudara kembarnya).
  3. The laboratory experiment went wrong although it had been done just as instructed. (Eksperiment laboratorium itu error walaupun eksperimen itu telah dilakukan benar-benar seperti yang diinstruksikan).

i. JUST = immediately = directly

Contoh:

  1. The store is just across the police station. (Toko itu tepat di seberang pos polisi itu).
  2. Just walk straight! His house is just on the left of that red car over there. (Jalan saja terus! Rumah dia tepat di sebelah kiri mobil merah yang di sana itu).

NOTE: Dalam bahasa Indonesia, kita biasa mengatakan “tepat” untuk ekspresi seperti ini. Tapi ingat, dalam bahasa Inggris, sinonim yang lebih tepat untuk just di konteks seperti adalah immediately atau directly (bukan exactly atau precisely)

j. JUST = (barely) = almost not = hampir tidak.

Contoh:

  1. Person A: “He passed the exam, but why does he look unhappy? Person B: “It’s because his grade just passed the passing grade”. (Tidak bahagia karena nilainya hampir tidak melewati nilai minimum kelulusan. Dengan kata lain, karena nilainya jelek atau karena hampir tidak lulus).
  2. The bullet just missed the target. (Peluru itu hampir tidak melenceng dari target = Peluru itu hampir mengenai target; melenceng hanya sedikit saja).

k. JUST = only = merely = simply = hanya.

Contoh:

  1. This is just a few words from me to get you motivated in learning English. (Ini hanya/sekedar beberapa patah kata dariku agar kamu termotivasi dalam belajar bahasa Inggris).
  2. Have you seen the Good Will Hunting movie yet? In that movie, Will is just a janitor who doesn’t have any formal educations, however, he is such a genius man. (Apakah kamu sudah nonton film Good Will Hunting? Di film itu, Will hanya seorang tukang bersih gedung yang tidak memiliki pendidikan formal, tetapi dia adalah pria yang sangat genius).
  3. My father gives her Rp. 100,000 a day but he gives me just Rp. 25.000 a day. (just = only)
  4. I will give all my heart just for you. (Aku akan berikan semua hatiku hanya untukmu).
  5. I just call to say I love you. (Aku menelpon hanya untuk mengatakan bahwa aku cinta kamu).

l. JUST = very = really = sangat.

Contoh:

  1. The scenery was just beautiful. (Pemandangannya sangat cantik).
  2. The food would be just delicious if you had put a little bit more salt in it. (Masakannya akan sangat enak jika kamu telah menambahkan sedikit lebih banyak garam).

NOTE: Penggunaan just ini pada prinsipnya untuk memberi penekanan (memberi makna hiperbola).

C. JUST sebagai NOUN

Bentuk noun dari JUST adalah JUSTICE (keadilan; peradilan/kehakiman; pengadilan/meja hijau)

Contoh:

  1. Peace is not the absence of war but the presence of justice. (Perdamaian bukan karena tidak adanya perang tetapi karena adanya keadilan).
  2. It is so fucking embarrassing that many employees in the Department of Justice have been convicted of wrong doing. (Sangat memalukan bahwa banyak pegawai di Departemen Kehakiman telah divonis telah melakukan kejahatan).
  3. Whoever has committed something against the law has to be brought to justice. (Siapa saja yang telah berbuat sesuatu yang melanggar hukum harus diadili/dibawa ke pengadilan).

A. PHRASE

Phrase (frasa) adalah sekelompok kata (2 kata atau lebih) yang dapat difungsikan sebagai noun (kata benda), sebagai verb (kata kerja), sebagai adjective (kata sifat), atau sebagai adverb (kata keterangan). Dengan perkecualian pada absolute phrase, phrase tidak memiliki subject.

Sebuah phrase dapat mengandung: phrase + klas kata tertentu. Sebagai contoh, “adjective phrase + noun” akan membentuk noun phrase; “noun phrase + adjective” akan membentuk adjective phrase, dst.

1. Tipe-Tipe Phrase

Penamaan phrase pada umumnya berdasarkan headword (kata kunci) yang menyusun phrase tersebut. Headword ini biasanya terletak di awal phrase atau di akhir phrase atau kadang-kadang di tengah phrase.

Berdasarkan headword-nya, tipe-tipe phrase dalam bahasa Inggris antara lain:

a. Noun Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa noun, yang diletakkan di akhir atau di tengah phrase. Noun phrase dapat diawali oleh article (a, an, the), demonstrative (this, that, these, those), modifier (some, any, dst), atau oleh adjective pronoun (my, your, his, dst).

Contoh:

  • an extremely fast runner.
  • this bouquet of roses
  • my fiancée.
  • the laptop.
  • his sister.
  • the substance in this bottle
  • my sister’s room

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

b. Gerundive (Gerund) Phrase, yaitu phrase yang headwordnya berupa gerund, yang diletakkan di awal phrase. Gerund phrase pada umumnya diakhiri oleh noun.

Contoh:

  • reading a book.
  • playing chess.
  • drinking beer.
  • stealing my book.

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. Di reading a book, “a book” itu sendiri adalah noun phrase, yang menjadi direct object dari “reading”, sedangkan di stealing my book “my book” adalah noun phrase yang menjadi direct object dari “stealing”.

c. Infinitive Phrase,yaitu phrase yang headword-nya berupa infinitive, yang diletakkan di awal phrase. Infinitive phrase pada umumnya diakhiri oleh noun.

Contoh:

  • to play chess
  • to buy that red car
  • to solve this mathematics problem

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya. “that red car” dan “this mathematics problem” adalah noun phrase.

d. Verb Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa verb, yang diletakkan di akhir phrase. Verb phrase diawali oleh auxiliary. Bentuk-bentuk verb phrase, antara lain:

  • Be + verb-ing/verb3
  • Has/have/had + verb3
  • Has/have/had + been + verb-ing/verb3
  • Modal + verb1
  • Modal + be + verb-ing/verb3
  • Modal + have + verb3
  • Modal + have + been +verb-ing/verb, dst.

Contoh:

  • am typing.
  • has passed
  • will see.
  • will have graduated. dst.

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

e. Phrasal Verb, yaitu “verb + preposition/adverb”.

Contoh:

  • looked after.
  • going out with.
  • look forward to.

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

f. Adverbial (Adverb) Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa adverb, yang diletakkan di akhir phrase. Adverbial phrase diawali oleh adverb. Adverb yang posisinya di depan dan yang menerangkan adverb di belakangnya disebut intensifier.

Contoh:

  • very quickly
  • extremely fast
  • almost never

g. Prepositional Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa adverb. Prepositional phrase diawali oleh preposition, dan pada umumnya diakhiri oleh noun.

Contoh:

  • into the woods
  • on the table
  • at home
  • on time
  • in the morning

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

h. Adjectival (Adjective) Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa adjective. Letak headword-nya pada umumnya di akhir phrase, yang diawali oleh adverb. Kadang-kadang headword-nya diletakkan di awal phrase, yang biasanya diterangkan oleh adjective yang lain.

Contoh:

  • extremely toxic
  • full of dolls
  • extremely fast

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

i. Participial Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa participle, baik present participle (i.e. verb-ing) maupun past pasticiple (i.e. verb3), yang diletakkan diawal phrase. Participial phrase selalu berfungsi sebagai adjective.

Contoh:

  • breast-feeding her baby
  • calling you
  • stormed by gun fire

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

j. Appositive Phrase, yaitu phrase yang headword-nya berupa appositive (Appositive adalah noun atau pronoun yang difungsikan untuk menggantikan noun atau pronoun). Appositive phrase ini merupakan hasil reduksi dari non-restrictive clause; selain yang diawali oleh participle.

Contoh:

  • my dog
  • the English teacher
  • the ones I wore last night

NOTE: Kata yang dicetak tebal adalah headword-nya.

2. Penggunaan Phrase dalam Kalimat

a. Phrase sebagai Noun.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai noun (baik sebagai subject maupun sebagai object (direct object, indirect object, atau object dari preposition), antara lain:

- Noun Phrase.

Contoh:

  • He is an extremely fast runner.
  • I will send this bouquet of roses to my fiancée.
  • He bought the laptop for his sister.
  • The substance in this bottle is extremely toxic.
  • My sister’s room is full of dolls.

- Gerundive (Gerund) Phrase.

Contoh:

  • Reading a book is her hobby.
  • I love playing chess.
  • He stopped drinking beer.
  • He didn’t confess to stealing my book.

- Infinitive Phrase.

Contoh:

  • I want to play chess now.
  • He decided to buy that red car.
  • To solve this mathematics problem needs three equations.

- Prepositional Phrase.

Contoh:

  • In the morning is a prepositional phrase.
  • From this moment is a song sung by Shania Twain.

b. Phrase sebagai Verb.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai verb, antara lain:

-Verb Phrase

Contoh:

  • I am typing this comment.
  • Andi has passed the exam
  • We will see you again.
  • Susan will have graduated by August this year. dst.

- Phrasal verb.

Contoh:

  • My grandparents looked after me until I was 6 years old.
  • She has been going out with him since they met three years ago.
  • I look forward to seeing you soon.

c. Phrase sebagai Adverb.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai adverb, antara lain:

- Adverbial phrase

Contoh:

  • She runs very quickly.
  • The thief disappeared into the woods extremely fast.
  • He almost never comes on time.

- Prepositional Phrase:

yang dapat dapat difungsikan sebagai adverb of place (keterangan tempat) dan adverb of time (keterangan waktu).

Contoh:

  • The thief disappeared into the woods extremely fast. (adv. of place)
  • The food on the table looked delicious. (adv. of place)
  • I am at home now. (adv. of place)
  • He almost never comes on time. (adv. of time)
  • They left in the morning. (adv. of time)

4. Phrase sebagai Adjective.

Phrase yang dapat difungsikan sebagai adjective, antara lain:

- Adjective Phrase.

Contoh:

  • The substance in this bottle is extremely toxic.
  • My sister’s room is full of dolls.
  • He is an extremely fast runner.

- Participial Phrase.

Contoh:

  • The mother breast-feeding her baby over there is running out of money.
  • I think the girl calling you likes you.
  • All people stormed by gun fire in that building were found dead.

NOTE: Participial phrase ini merupakan reduksi dari adjective clause (tidak termasuk appositive phrase).

- Appositive Phrase.

Contoh:

  • Robby, my dog, is very big.
  • Mr. Smith, the English teacher, is from Canada.
  • I can’t find the jeans, the ones I wore last night.

B. CLAUSE

Clause (klausa) adalah serangkaian/sekelompok kata yang sekurang-kurangnya memiliki subject dan predicate. Clause pada umumnya diawali oleh relative pronoun, tetapi relative pronoun ini sering dihilangkan. Selain diawali oleh relative pronoun, clause juga dapat diawali oleh conjunction.

Berdasarkan ketergantungan terhadap clause yang lain, clause dibagi menjadi dua, yaitu independent clause (klausa bebas) dan dependent clause (klausa tidak bebas). Sebuah independent clause dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat, sedangkan dependent clause tidak. Dependent clause selalu membutuhkan independent clause.

Berdasarkan fungsinya, dependent clause (atau disebut juga subordinate clause) dapat dibedakan menjadi: noun clause, adjective clause, dan adverb clause

1. Noun Clause, yaitu klausa yang difungsikan sebagai noun.

  • I love how you love me.
  • It is important that we help one another.
  • Have I told you lately that I love you?

NOTE: Selengkapnya silakan baca topik: Noun Clauses.

2. Adjective Clause (atau relative clause) adalah klausa yang difungsikan sebagai adjective. Ada dua tipe adjective clause, yaitu: restrictive clause dan non-restrictive clause.

Contoh restrictive clause:

  • The mother who is breast-feeding her baby over there is running out of money.
  • I think the girl who called you likes you.
  • All people who were stormed by gun fire in that building were found dead.

Contoh non-restrictive clause:

  • Robby, which is my dog, is very big.
  • Mr. Smith, who is the English teacher, is from Canada.
  • I can’t find the jeans, which are the ones I wore last night.

NOTE: Topik khusus tentang adjective clause belum diposting. Untuk sementara silakan baca Penggunaan WHO, WHOM, dan WHOSE dan Penggunaan WHICH.

3. Adverb Clause, yaitu klausa yang difungsikan sebagai adverb.

Contoh:

  • My grandparents looked after me until I was 6 years old.
  • She has been going out with him since they met three years ago.
  • You say it best when you say nothing at all.

Selain link di atas, topik yang banyak terdapat contoh clause antara lain: Conjunction dan Penggunaannya dan Simple, Complex dan Compound Sentences

Bagaimana caranya menentukan bahwa suatu phrasal verb adalah separable (dapat dipisahkan) atau non-separable (tidak dapat dipisahkan)? Adakah trick khusus sehingga kita tidak salah menggunakannya dalam kalimat?

- Morello -

Answer:

Salah satu sebab kenapa bahasa Inggris kompleks adalah separable dan non separable phrasal verbs. Ada phrasal verb yang tidak boleh dipisahkan posisinya (non separable: “verb + preposition/adverb + noun“), ada yang dapat dipisahkan (separable: “verb + preposition/adverb + noun” atau “verb + noun/pronoun + preposition/adverb + noun”), dan ada juga yang mutlak separated (selalu : “verb + noun/pronoun + preposition/adverb”, tetapi tidak boleh “verb + preposition/adverb + noun”). Kompleks karena tidak ada general rules (ketentuan yang dapat berlaku umum), sebab rule yang satu tidak dapat digunakan di phrasal verb yang lain, begitu juga sebaliknya.

Sebagai contoh, turn on bisa separable, bisa juga mutlak separated (harus terpisahkan). Turn on adalah separable kalau artinya “menghidupkan/menyalakan”, tetapi akan mutlak separated kalau artinya “merangsang/membuat merangsang”.

    Please turn the TV on! (Tolong hidupkan/nyalakan TV-nya). CORRECT
    Please turn on the TV! (Tolong hidupkan/nyalakan TV-nya). CORRECT
    That picture turns me on. (Foto itu membuatku terangsang). CORRECT
    That picture turns on me. (Foto itu membuatku terangsang?). INCORRECT

Namun demikian, berikut adalah beberapa TIPS dalam menentukan apakah sebuah phrasal verb adalah non separable, separable, atau mutlak separated.

1. SELALU NON SEPARABLE kalau kalimatnya tidak ada object (kalimat intransitif). Yang ini sudah pasti karena pemisahnya saja sudah tidak ada.

Contoh:

    I usually get up at 6 o’clcok in the morning. (Aku biasanya bangun jam 6 pagi)
    He ran away from home. (Dia kabur dari rumah)
    Her car broke down on the way to work. (Mobilnya mogok dalam perjalan ke kantor/tempat kerja).

2. SELALU NON SEPARABLE kalau phrasal verb-nya terdiri dari 3 kata.

Contoh:

    She suddenly held on to my arms when the electric was down. (Dia tiba-tiba memegang erat tanganku ketika listrik padam).
    We broke up because I couldn’t put up with her excessive jealousy no more. (Kami putus karena aku tidak dapat mentoleransi (tidak tahan) lagi dengan kecemburuannya yang berlebihan).
    I am looking forward to meeting her. (Aku sangat menantikan bertemu dengannya).

3. UMUMNYA SEPARATED kalau object kalimat berupa object pronoun (i.e. him, her, me, them, you, us, it). Dengan mengganti object pada contoh “turn on” di atas dengan object pronoun, maka:

    Please turn it on! (Tolong hidupkan/nyalakan TV-nya). CORRECT
    Please turn on it! (Tolong hidupkan/nyalakan TV-nya). INCORRECT
    That picture turns me on (Foto itu membuatku terangsang). CORRECT

4. Jika kita tidak yakin apakah phrasal verb itu separable atau tidak, maka akan jauh lebih aman jika digunakan pola “verb + preposition/adverb + noun” karena jumlah phrasal verb yang mutlak separated adalah sangat sedikit,. Dengan catatan, jangan gunakan kata ganti sebagai object kalimat (TIPS 3).

5. Create a feeling tentang penggunaan masing-masing phrasal verb, baik dengan mendengarkan conversation (misalnya, di film), maupun dengan mencari contoh-contoh kalimatnya di internet.

LIKE vs ALIKE

Posted by Rama Van Basten under
Seperti halnya penggunaan SIMILAR, SAME dan DIFFERENT, penggunaan LIKE dan ALIKE juga tidak begitu rumit. Tapi, benarkah ketiga kalimat berikut?
  • Do we like monkeys?
  • Are we like monkeys?
  • Are we and monkeys alike?

Let’s find out.

A. LIKE

Kata LIKE dapat berfungsi sebagai kata kerja, adjective, preposition, adverb, conjunction, and interjection.

a. LIKE sebagai kata kerja.

Sebagai kata kerja, LIKE = “suka/menyukai”, dan karena merupakan kata kerja pasif (stative verb) maka like tidak digunakan dalam tensis-tensis yang tidak progressive/continuous.

Subject + LIKE + noun/pronoun

Subject + LIKE + infinitive

Subject + LIKE + gerund

Pola-pola di atas adalah dalam simple present tense. Dalam tensis non-progressive lainnya, kita tambahkan auxiliary di depan LIKE (misalnya: will like, may like, would have liked, had liked, dst.)

Contoh:

  1. I like her because she is not talkative. (Aku suka dia karena dia tidak cerewet)
  2. I would not like her if she were talkative. (Aku tidak akan suka dia jika dia cerewet). Unreal conditional dari fakta di kalimat 1.
  3. He likes his new car. (Dia suka mobil barunya)
  4. Most of us like to watch football. (Kebanyakan dari kita suka nonton sepakbola)
  5. Most of us like watching football. (Kebanyakan dari kita suka nonton sepakbola)

NOTE:

Verb LIKE dapat diikuti oleh infinitive atau gerund, dan makna keduanya sama. (Lihat contoh 3&4).

b. WOULD LIKE + INFINITIVE

Untuk mengekspresikan WANT (= ingin), lebih sopan kalau kita gunakan WOULD LIKE (sering dikontraksi menjadi ’d like).

Contoh:

  1. I want to go out with you tonight. (Aku ingin jalan-jalan dengan kamu malam ini).
  2. He wants to meet you, sir. (Dia ingin bertemu denganmu, pak).
  3. Kedua kalimat ini menjadi lebih sopan kalau kita bilang:
  4. I would like to go out with you tonight. (Aku ingin jalan-jalan dengan kamu malam ini).
  5. He’d like to meet you, sir. (Dia ingin bertemu denganmu, pak).

NOTE: WANT dapat diikuti oleh noun/pronoun, tetapi WOULD LIKE tidak.

  1. I want her. CORRECT.
  2. I would like her. INCORRECT kalau kita bermaksud mengekspresikan “Aku ingin/mau dia”, karena kalimat ini bermakna “Aku akan suka dia”. (Lihat Contoh a.2. di atas).

c. LIKE sebagai adjective

Sebagai adjective, LIKE adalah sinonim dari similar = akin = mirip/serupa.

Contoh:

  1. I have a like experience. (Aku punya pengalaman yang serupa).
  2. We can apply this procedure in like situations. (Kita dapat menerapkan prosedur ini dalam situasi-situasi yang serupa).

NOTE: Penggunaan LIKE sebagai adjective sangat jarang digunakan, sehingga walaupun polanya benar, kedengarannya janggal.

d. LIKE sebagai preposition, adverb, conjunction

Sebagai preposition (kata depan), adverb (kata keterangan), atau conjunction (kata sambung), LIKE berarti seperti. Penggunaan LIKE sebagai preposition, adverb, conjunction adalah informal, maka sebaiknya hanya digunakan dalam speaking. Dalam konteks formal, sebaiknya kita gunakan AS.

Contoh:

  1. I have an experience like yours. (Aku punya sebuah pengalaman seperti pengalamanmu). Sebagai preposition karena diikuti oleh pronoun.
  2. Your experience is like mine. (Pengalamanmu adalah seperti pengalamanku). Sebagai preposition karena diikuti oleh pronoun.
  3. Does the one in the video look like Luna Maya? (Apakah orang di video itu mirip/tampak seperti Luna Maya?) Sebagai preposition karena diikuti oleh noun.
  4. Although she is actually 40 years old, she is like 25 years old. (Walaupun dia sebenarnya berumur 40 tahun, dia seperti 25 tahun). Sebagai adverb karena diikuti oleh adjective.
  5. Like I said earlier, I’d like to go out with you tonight. (Seperti aku bilang tadi, aku ingin jalan-jalan denganmu malam ini). Sebagai conjunction karena diikuti oleh clause “I said earlier”; Lawan katanya adalah unlike.
  6. To be able to speak like native English speakers do needs a lot of practice and patience. (Agar dapat berbicara seperti bule membutuhkan latihan dan kesabaran yang tinggi). Sebagai conjunction karena diikuti oleh clause “native English speakers do”.
  7. It looks like it is going to rain. (Tampaknya sepertinya akan hujan). Sebagai conjunction.

f. LIKE sebagai noun.

Penggunaan sebagai noun, LIKE pada umumnya didahalui oleh possessive adjective atau the. Kalau diawali oleh possessive adjective, like = kesukaan; sedangkan kalau diawali oleh the, like = sejenisnya.

Contoh:

  1. This is a list of my likes and this one is that of my dislikes. (Ini adalah daftar hal (yang menjadi) kesukaanku dan yang ini adalah daftar hal (yang menjadi) ketidaksukaanku).
  2. As a farmer, my father grows rambutans, durians, mangoes, and the like. (Sebagai seorang petani, ayahku bercocok tanam rambutan, durian, mangga dan sejenisnya).

g. LIKE sebagai interjection.

Pada saat berbicara, ada banyak orang yang memiliki kebiasaan menggunakan LIKE untuk mengawali kalimat, untuk mengisi pause ketika berhenti ngomong (misalnya karena sedang berfikir), untuk mengekspresikan keragu-raguan. Dalam hal ini, like berfungsi sebagai kata seru (interjection) dan tidak perlu diterjemahkan.

Contoh:

  1. Like, why didn’t you tell me? (Kenapa kamu tidak memberitahu aku?)
  2. I’m, um like, a senior high school student. (Aku, …, seorang murid SMA).
  3. She is a, like, very nice person. (Dia, …, orang yang sangat baik hati).

h. LIKE sebagai suffix.

Akhiran -like sering ditambahkan pada noun (kata benda) dan noun-like berfungsi sebagai adjective.

Contoh:

  1. We call it “ginjal” in Indonesian but I don’t know what the name of this bean-like organ is in English (Kami menyebutnya “ginjal” dalam bahasa Indonesia tetapi aku tidak tahu apa nama organ yang mirip biji kacang ini dalam bahasa Inggris).
  2. His businessman-like appearance has perfectly disguised himself from the fact that he is a wanted criminal. (Penampilannya yang mirip seorang pengusaha telah dengan sempurna menutupi kedoknya dari fakta bahwa dia seorang penjahat yang dicari-cari polisi)

i. Likely

Likely dapat berfungsi sebagai adjective dan adverb. Sebagai adjective, likely = mungkin sekali/kemungkinan besar dan menjanjikan.

Contoh:

  1. Brazil against Chile will start in an hour. I think Brazil is likely to win the game. (Brazil lawan Chili akan dimulai satu jam lagi. Aku kira Brazil berpeluang besar memenangkan pertandingan itu).
  2. He is a likely young football player. (Dia adalah seorang pemain sebakbola muda yang menjanjikan).

Sebagai adverb, likely = perhaps = probably = presumably = possibly = maybe = mungkin.

  1. Brazil against Chile will start in an hour. I think Brazil will likely win the game. (Brazil lawan Chili akan dimulai satu jam lagi. Aku kira Brazil mungkin akan memenangkan pertandingan itu).
  2. Likely Jeny was sick last night. (Mungkin Jeny sakit tadi malam).

B. ALIKE

Kata alike dapat berfungsi sebagai adjective dan adverb.

a. ALIKE sebagai adjective

Sebagai adjective, alike pada umumnya digunakan untuk menerangkan noun atau pronoun yang posisinya sebagai subject kalimat.

Subject + linking verb + ALIKE

Contoh:

  1. Your experience and mine are alike. (Pengalamanmu dan pengalamanku mirip).
  2. Do Luna Maya and the one in the video look alike? (Apakah Luna Maya dan orang yang di video itu tampak mirip?).
  3. For me, red wine and white wine taste alike. (Bagiku, anggur merah dan anggur putih rasanya mirip).

NOTE: Pola alike + noun sangat jarang digunakan.

b. ALIKE sebagai adverb.

Sebagai adverb, alike menerangkan non-linking verb.

Subject + linking verb + ALIKE

Dalam hal ini, alike = similarly atau equally.

Contoh:

  1. Parents should treat their children alike. (Orang tua seharusnya memperlakukan anak-anaknya serupa/dengan adil).
  2. Becauase Rini and Rene are twins, they walk and talk alike. (Karena Rini dan Rene kembar, mereka berjalan dan berbicara dengan cara yang mirip).
  3. The two criminals were sentenced alike. (Kedua penjahat ini dijatuhi hukuman yang sama).

That’s all.

Nouns (Part 4): Indefinite Quantity

Posted by Rama Van Basten under

Jika kuantitas suatu noun dinyatakan dengan angka atau bilangan (seperti 1, 2, 3, seribu, dst.) maka disebut definite quantity. Namun, jika kuantitas noun dinyatakan dengan kata-kata seperti: sedikit, banyak, cukup, dst, maka ini disebut indefinite quantity. Hal ini karena kuantitas noun yang dimaksudkan tidak begitu jelas, tidak terukur secara pasti atau tidak berlaku secara universal. Sebagai contoh, jika seorang pegemis punya uang Rp 1000.000, maka dia akan berkata, ” Saya punya sangat banyak uang”. Tapi orang kaya akan mengatakan, “Saya punya sedikit uang”, atau bahkan “Saya tidak punya uang”.

Tulisan ini membahas perbedaan penggunaan many/much, a lot of, a few/a little, some/any, a large number/a large amount, dan enough seperti disajikan pada tabel berikut:

Diikuti oleh
Countable Noun
Diikuti oleh
Uncountable Noun

Meanings

many
too many
a few
fewer ….than
more …than
a lot of
a (large) number of
some
any
enough
much
too much
a little
less …. than
more …than
a lot of
a large amount of
some
any
enough
banyak
terlalu banyak
sedikit/beberapa
lebih sedikit
lebih banyak
banyak
sejumlah (besar)/banyak
beberapa/sedikit
beberapa/sedikit
cukup

Perlu diperhatikan beberapa indefinite quantity bisa diikuti oleh countable dan uncountable nouns. Indefinite quantity yang tidak bisa digunakan untuk keduanya harus dihafal agar nantinya tidak tertukar dalam penggunaannya.

Contoh:

  • Budi has many books. (Budi punya banyak buku).
  • Budi has many books because he has much money. (Budi punya banyak buku karena dia punya banyak uang).
  • I didn’t like going to the shopping center because there were too many people. (Aku tidak suka pergi ke mall karena terlalu banyak orang).
  • I didn’t like going to the shopping center because there was too much noise. (Aku tidak suka pergi ke mall karena terlalu ribut).
  • A few people left early. (Beberapa orang pergi duluan).
  • I would like a little salt on my soup. (Saya mau/suka sedikit garam dalam sup saya).

  • There are fewer students in this room than in the next room. (Lebih sedikit siswa di kelas ini dibandingkan dengan di kelas sebelah).
  • There is less homework this week than last week. (Lebih sedikit PR minggu ini dibanding minggu lalu).
  • Ronaldo scored more goals than Rooney. (Ronaldo mencetak gol lebih banyak dari Rooney).
  • Rooney got less money than Ronaldo. (Rooney memperoleh lebih sedikit uang dibanding Ronaldo).
  • There were a lot of rumors about her on TV. (Ada banyak gosip tentang dia di TV).
  • There was a lot of news about her on TV. (Ada banyak berita tentang dia di TV). Note: news adalah uncountable noun, dan selalu berakhiran dengan s.
  • A large number of students marched to the legislative building. (Banyak siswa berarak-arakan ke gedung DPR).
  • A large amount of lava came out from Mount Merapi. (Banyak lahar keluar dari Gunung Merapi).
  • I want to make some new friends. (Aku mau cari beberapa teman baru).
  • I want to drink some water. (Aku ingin minum beberapa/sedikit air).
  • I don’t have any friends now. (Aku idak punya teman sekarang).
  • I don’t need any water now. (Aku tidak butuh air sekarang).
  • The policemen hadn’t had any information about how the accident took place, so they asked many people to get some information. (Polisi-polisi itu belum punya informasi tentang bagaimana kecelakaan itu terjadi, oleh karena itu mereka bertanya kepada banyak orang untuk mendapatkan beberapa informasi).

Note: Some digunakan untuk kalimat positif, sedangkan any digunakan untuk kalimat negatif dan kalimat tanya.

  • Do you have enough people to finish the job? (Apakah kamu punya cukup orang untuk menyelesaikan pekerjaan itu?).
  • Do you have enough time to finish the job? (Apakah kamu punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan itu?).

Nouns (Part 3): Uncountable

Posted by Rama Van Basten under

Selain countable nouns, ada benda-benda yang tidak dapat atau sangat sulit dihitung. Kata-kata-benda yang tergolong ke dalam kategori ini disebut uncountable nouns. Jumlah uncountable nouns cukup banyak, yang dapat dikelompokkan ke dalam benda berbentuk cair, padat (bermakna massa), gas, partikel, benda yang terbuat dari materi-materi sejenis, abstrak, bahasa, bidang ilmu, aktivitas yang dinyatakan dengan gerund, permainan/games, dan nama penyakit. Tabel berikut menyajikan contoh uncountable nouns berdasarkan kategori yang disebutkan di atas.

1. Contoh uncountable nouns

Berbentuk Cair
juice (jus)
tea (teh)
water (air)
blood (darah),
ink (tinta)
soup (sup)
milk (susu)
coffee (kopi
beer (bir)
oil (minyak)
kerosene (minyak tanah) gasoline (bensin), etc
Berbentuk Padat
soap (sabun)
bread (roti)
butter (mentega)
cheese (keju)
meat (daging)
gold (emas)
iron (besi)
silver (perak)
steel (baja)
glass (kaca)
paper (kertas)
wood (kayu)
cotton (kapas)
wool (wol)
ice (es), etc
Berbentuk Gas
steam (uap panas)
air (udara)
oxygen (oksigen)
nitrogen (nitrogen)
helium
smoke (asap)
smog (kabut asap)
pollution (polusi)
etc
Berbentuk Partikel
hair (rambut)
rice (nasi, beras)
corn (jagung)
wheat (gandum)
flour (tepung)
dirt (lumpur)
grass (rumput)
dust (debu)
powder (bedak)
chalk (kapur)
pepper (merica/lada)
salt (garam)
sand (pasir)
sugar (gula)
Benda yang terbuat dari materi-materi sejenis
furniture (furnitur)
food (makanan)
fruit (buah)
money (uang)
cash (uang cash)
mail (surat)
baggage (bagasi)
luggage (bagasi)
garbage (sampah)
hardware (piranti keras)
clothing (pakaian)
makeup (makeup)
equipment (peralatan)
jewelry (perhiasan)
junk (rongsokan)
scenery (pemandangan)
traffic (lalulintas)
machinery (permesinan)
Abstrak
time (waktu)
beauty (kecantikan)
confidence (keyakinan)
courage (keberanian)
education (pendidikan)
enjoyment (kesukacitaan)
fun (kesenangan)
health (kesehatan)
help (bantuan)
honesty (kejujuran)
hospitality (keramahan)
importance (pentingnya)
intelligence (kecerdasan)
justice (keadilan)
advice (nasihat)
information
news (kabar/berita)
evidence (bukti)
proof (bukti)
knowledge (pengetahuan)
luck (keberuntungan)
laughter (tawa)
music
patience (kesabaran)
piece (kedamaian)
pride (rasa bangga)
progress (kemajuan)
recreation (rekreasi)
space (ruang angkasa)
energy (energi)
homework (PR)
work (pekerjaan)
grammar (tata bahasa)
slang (bahasa gaul)
vocabulary
sleep (tidur)
truth (kebenaran)
significance (signifikansi)
violence (kekerasan)
wealth (kekayaan)
sadness (kesedihan)
dislike (antipati), etc.
Bahasa
English
Indonesian
Javanese (bahasa Jawa)
Japanese (bahasa Jepang)
German
Chinese
Spanish (bahasa Spanyol)
Arabic
etc.
Bidang ilmu
mathematics
economics
physics (fisika)
chemistry (kimia)
literature
psychology, ect
Permainan/games
football
soccer (sepakbola)
badminton
basketball
tennis
chess (catur)
bridge
poker
etc,
Aktivitas yang dinyatakan dengan gerund
advertising (pengiklanan)
driving
swimming
shopping
studying
fishing
sleeping
traveling
marketing, etc
Fenomena alam
weather (cuaca)
wind (angin)
dew (embun)
fog (kabut)
rain
hail (hujan es)
heat (panas)
humidity (kelembaban)
lightning (halilintar)
snow (salju)
thunder (guntur)
darkness
light
sunshine
electricity
fire
gravity
etc
Nama penyakit (disease)
mumps (gondok)
measles (gondok)
flu
cold (flu)
cancer
appendicitis (radang usus buntu)

2. Penggunaan uncountable nouns

General rules penggunaan uncountable nouns adalah sebagai berikut:

a. Uncountable nouns tidak dapat dipluralkan dengan menambahkan suffix s atau es. INCORRECT jika:

  1. The teacher gave us a lot of homeworks.
  2. My mom has put too much salts on the soup. It’s so salty.

b. Jika uncountable noun berfungsi sebagai subject kalimat, verb yang mengikutinya harus dalam bentuk singular. Perlu diperhatikan bahwa beberapa uncountable nouns pada tabel di atas diakhiri dengan huruf s. Uncountable nouns tersebut perlu dihafalkan, agar (misalnya kalau ujian) anda tidak salah karena mengira plural noun.

Contoh:

  1. Homework has to be done regularly. (PR harus dikerjakan secara reguler).
  2. Blood is important for transporting oxygen into each cell in our body. (Darah penting untuk mentransport O2 ke dalam tiap sel di dalam tubuh kita).
  3. News from Jakarta about the increased gasoline price has increased people dislike to the government. (Berita dari Jakarta tentang harga bensin yang dinaikkan telah meningkatkan ketidaksukaan masyarakat kepada pemerintah).
  4. Physics is studied by all high school students. (Fisika dipelajari oleh semua murid sekolah lanjutan).

c. Determiners yang digunakan untuk menerangkan uncountable nouns antara lain: some, a lot of, any, much, amount of, a little of, less, more, etc. Walaupun diawali dengan determiners, jika uncountable nouns berfungsi sebagai subject kalimat, verbs yang mengikutinya tetap dalam bentuk singular.

Contoh:

  1. Much more money is needed to reduce poverty in Indonesia. (Jauh lebih banyak uang dibutuhkan untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia).
  2. Some new evidence has been discovered. (Beberapa bukti baru telah ditemukan).
  3. Heavy traffic during rush hours always makes me stressful. (Lalu lintas yang padat selama jam-jam sibuk selalu membuat saya stress).

d. Uncountable nouns dapat dikuantitatifkan dengan menggunakan takaran atau container tertentu.

Contoh:

  1. I am so thirsty. I need three big glasses of water. (Saya begitu haus. Saya butuh 3 gelas besar air).
  2. Because Didit is so small, he needs to eat ten plates of rice every day. (Karena Didit begitu kecil (badannya), dia perlu makan 10 piring nasi tiap hari).
  3. Milk is very important for our health. We must drink at least three glasses of milk every day. (Susu adalah sangat penting bagi kesehatan kita. Kita mesti minum paling sedikit 3 gelas susu setiap hari).

Note: Yang dipluralkan adalah penakarnya. Pada contoh di atas, kata glass dan plate mengalami pluralisasi, sedangkan uncountable noun-nya tidak berubah.

e. Jika takaran atau containernya plural (lebih dari satu), dan dalam kalimat berfungsi sebagai subject, maka verb atau to be yang mengikutinya juga dalam bentuk plural.

Contoh:

  1. Three big glasses of water are needed to reduce my thirst. (Tiga gelas besar air dibutuhkan untuk mengurangi rasa haus saya).
  2. Four glasses of milk were drunk by my brother this morning. (Empat gelas susu diminum oleh kakak saya pagi ini).
  3. Two plates of rice are not enough for me. (Dua piring nasi tidak cukup buat saya).
  4. Two trucks of paper have been stolen from the warehouse. (Dua truk kertas telah dicuri dari gudang).
  5. Two portions of meal always make my breath short. (Dua porsi makanan selalu membuat nafas saya sesak).

3. Perkecualian

a. Uncountable nouns terdiri dari beberapa noun sejenis. Misalnya, fried rice, pizza, spaghetti, etc adalah tergolong dalam food, sedangkan apples, durians, mangoes, etc. tergolong fruit, dan begitu juga untuk uncountable noun lainnya. Untuk menyatakan/menekankan tipe atau perbedaan tipe nouns yang tergolong dalam uncountable noun tertentu, maka uncountable noun tersebut dapat digunakan sebagai countable noun.

Contoh:

  1. Fried rice is one of my favorite foods. (Nasi goreng adalah salah satu makanan favorit saya).
  2. For his thesis, he studied meats such as beef, pork, and chicken. (beef = daging sapi, pork = daging babi, chicken = daging ayam).
  3. Indonesia produces many different fruits, including apples, durians, mangoes, mangosteens, jackfruits, rambutans, and so on. (mangosteen = manggis, jackfruit = nangka).

b. Advertising/advertisement, clothing/cloth

Advertising dan clothing adalah uncountable nouns, sedangkan advertisement dan cloth adalah countable nouns. Jika ingin menyatakan tipe iklan atau tipe pakaian, gunakan advertisement atau cloth.

Contoh:

  1. Advertising is what he does for living. (Periklanan adalah apa yang dia lakukan untuk hidup/periklanan adalah pekerjaannya).
  2. Cigarette advertisements are almost everywhere. (Iklan-iklan rokok hampir ada di setiap tempat).
  3. Clothing is one of the basic needs of human being. (Pakaian adalah salah satu kebutuhan dasar manusia).
  4. Mr. Warjo, a homeless, doesn’t have enough clothes to wear. (Pak Warjo, seorang tuna wisma, tidak punya cukup pakaian untuk dipakai).

c. Time/times

Kata time dapat uncountable noun dan countable noun. Jika berarti waktu maka kata time adalah uncountable noun. Tetapi jika berarti kali, maka kata time adalah countable noun.

Contoh:

  1. Although we have spent so much time on this homework, we’re still unable to finish it. (Walaupun kita telah habiskan begitu banyak waktu pada (untuk mengerjakan) PR ini, kita masih belum bisa menyelesaikannya).
  2. We have already gone to Bali five times. (Kami telah pergi ke Bali 5 kali).

Nouns (Part 2) : Countable

Posted by Rama Van Basten under

Pada umumnya, benda dapat dinyatakan kuantitasnya dengan ‘satu’ untuk singular nouns (benda tunggal), dan ‘dua’, ‘tiga’, ‘empat’, ‘seribu’, dan seterusnya untuk plural nouns. (benda jamak). Karena dapat dihitung jumlahnya, maka disebut countable nouns. Tulisan ini membahas penggunaan a dan an pada singular nouns, penggunaan –s dan –es pada plural nouns, irregular plural nouns, nouns yang selalu plural, dan plural nouns yang berasal dari bahasa Latin.

Contoh:

  1. I only have a pen but Anita has more than five different pens. (Aku hanya punya satu pulpen, tapi Anita punya lebih dari 5 pulpen yang berbeda).
  2. There are many books and pencils on the library desks. (Ada begitu banyak buku dan pensil di atas meja perpustakaan).
  3. I have two volleyballs. (Saya punya dua bola volley).
  4. In the past, women had to be at home most of the time. (Dulu, perempuan-perempuan harus berada di rumah).
  5. I need a new pair of jeans. (Saya butuh sepasang jeans baru).
  6. Soybean nodules contain many Rhizobia. (Bintil-bintil kedelai mengandung banyak bakteri Rhizobium).

Singular and Plural Noun

Benda tunggal disebut singular noun (misalnya: a book, a pencil, an hour, an ox, a child, etc), sedangkan benda jamak (jumlahnya lebih dari satu) disebut plural noun (misalnya: two books, two pencils, three hours, ten oxen, many children, etc). Kalau diperhatikan, article ‘ a ‘ atau ‘ an ‘ digunakan sebelum singular noun, sedangkan suffix (akhiran) ‘ s ‘ atau ‘ es‘ ditambahkan pada plural noun.

A. Penggunaan article a dan an

Article ‘a’ dan ‘an‘ digunakan untuk menyatakan bahwa jumlah benda adalah satu (singular). Kapan kita gunakan article ‘ a ‘ dan kapan kita gunakan ‘ an ‘ ?

1. Article ‘ a ‘ digunakan jika noun yang mengikutinya berbunyi konsonan (tak hidup), sedangkan article ‘ an ‘ digunakan jika noun yang mengikutinya berbunyi vokal (hidup). !!! Ingat: Penggunaan kedua article ini tergantung pada pelafalan (pronunciation) di bagian awal dari noun tersebut, bukan tergantung pada tulisan/hurufnya. Ini dimaksudkan agar dalam speaking, lidah lebih nyaman (tidak kelu) dalam mengucapkannya.

Contoh :

· a cat
· a tree
· a house
· a door
· a knife
· a flower
· a bookshelf
· a leaf
· a box
· a uniform ( u dibaca yu)
· a university (u dibaca yu)
· a union (u dibaca yu)
· an umbrella (u dibaca a)
· an angel (seorang bidadari)
· an angle (sebuah sudut)
· an heir (h tidak dilafalkan)
· an hour (h tidak dilafalkan)
· an honor (h tidak dilafalkan)
· an orange
· an apple
· an egg
· an elephant
· an ox
· an artist

Note: umbrella dibaca: ambrela. Sekarang baca dengan cepat: an umbrella dan bandingkan dengan a umbrella ! Penggunaan article mana yang lebih enak dan terasa nyambung (tidak kelu) di lidah? An umbrella, bukan?

University dibaca : yuniversiti. Sekarang baca dengan cepat: an university dan bandingkan dengan a university ! Penggunaan article mana yang lebih enak dan terasa nyambung (tidak kelu) di lidah? A university, bukan?

Nah, di sinilah pentingnya mengetahui pelafalan/pengucapan kata-kata bahasa Inggris, sebab dengan mengetahui pelafalannya anda tidak akan mengalami kesulitan dalam menggunakan article a dan an.

2. Jika merupakan noun phrase, penggunaan article ‘ a ‘ atau ‘ an ‘ tergantung pada pelafalan kata pertama dari noun phrase tersebut. Gunakan ‘ an ‘ jika berbunyi vokal, dan ‘ a ‘ jika berbunyi konsonan.

· an orange
· an hour
· a sharp knife
· an orange flower
· an old bookshelf
· a beautiful house
· a sour orange
· a boring hour
· an old sharp knife
· a fragrant flower
· a cheap old bookshelf
· an expensive beautiful house

3. Ketika mengeja sebuah huruf, gunakan article an pada huruf-huruf berikut: a, e, f, h, l, m, n, o, r , s, dan x. Begitu juga ketika menyebut sebuah singkatan. Yang perlu diperhatikan adalah pelafalan huruf pertama dari singkatan tersebut. (Lihat contoh 1-3).

Contoh:

  1. He is a Federal Bureau of Investigation agent. atau He is an FBI agent.
  2. A landslide just destroyed a whole village last night. “What is tanah longsor in English ?” tanya seorang guru TK. Karena tidak ada yang menjawab, she then gave a clue. “The word starts with an l”. Oh, saya tahu bu guru, landslide.
  3. I just got an SMS from someone I don’t know.
  4. A sweet cat is climbing a tall tree. (Seekor kucing yang manis sedang memanjat sebuah pohon tinggi).
  5. There are a sour orange, a cheap apple, and a rotten egg in the fridge. (Ada satu jeruk kecut, satu apel murah, dan satu telur busuk di dalam kulkas).
  6. I wish I lived in an expensive house. (Saya berharap, saya tinggal di sebuah rumah yang mahal).
  7. This afternoon, my mother and Yeyes are going to go to the market to buy an umbrella, a knife, some potatoes and tomatoes. (Sore ini, ibuku dan Yeyes akan pergi ke pasar untuk membeli sebuah payung, sebuah pisau, beberapa kentang dan beberapa tomat).

B. Penggunaan -s dan -es

Plural noun pada umumnya dibentuk dengan menambahkan huruf s ‘ atau ‘ es ‘ di belakang noun tersebut.

1. Penggunaan -s.

Sebagian besar plural nouns dalam bahasa Inggris dibentuk dengan menambahan huruf s.

Contoh :

Singular

Plural

  • apple
  • cat
  • clue
  • door
  • egg
  • elephant
  • floor
  • flower
  • stone
  • bag
  • lamp
  • honor
  • hour
  • house
  • orange
  • shoe
  • tree
  • plant
  • window
  • pen
  • wallet
  • teacher
  • apples
  • cats
  • clues
  • doors
  • eggs
  • elephants
  • floors
  • flowers
  • stones
  • bags
  • lamps
  • honors
  • hours
  • houses
  • oranges
  • shoes
  • trees
  • plants
  • windows
  • pens
  • wallets
  • teachers, etc

Karena plural noun dengan menambahkan huruf s jumlahnya sangat banyak, maka yang perlu kita hafalkan/pahami adalah plural noun yang diimbuhi -es, seperti yang kita bahas berikut ini.

2. Penggunaan -es

Penambahan -es dilakukan jika noun diakhiri oleh huruf o, y, f, x, th, s, sh, ch, z. (Note: Rule ini juga berlaku untuk verb).

a. Nouns berakhiran o.

Nouns yang berakhiran dengan huruf o dibuat plural dengan mengimbuhi -es. Rule ini berlaku jika sebelum huruf o ini adalah konsonan.

Contoh:

Singular

Plural

  • hero
  • mango
  • potato
  • tomato
  • heroes
  • mangoes
  • potatoes
  • tomatoes, etc

Perkecualian. Walaupun berakhiran huruf o dan didahului oleh konsonan, bentuk plural nouns berikut adalah dengan menambahkan -s:

Singular

Plural

  • albino
  • canto
  • halo
  • lasso
  • memento
  • piano
  • sirocco
  • solo
  • albinos
  • cantos
  • halos
  • lassos
  • mementos
  • pianos
  • siroccos
  • solos, etc.

Dan, jika nouns berakhiran huruf o dan didahului oleh huruf hidup (vowel), bentuk pluralnya juga dengan menambahkan -s:

Contoh:

Singular

Plural

  • bamboo
  • cameo
  • folio
  • igloo
  • portfolio
  • stereo
  • studio
  • taboo
  • zoo
  • bamboos
  • cameos
  • folios
  • igloos
  • portfolios
  • stereos
  • studios
  • taboos
  • zoo, etc

b. Nouns berakhiran y

Plural nouns yang diakhiri oleh huruf y dibentuk dengan menambahkan -es, jika huruf y ini didahului oleh konsonan. Perhatikan bahwa dalam bentuk plural, huruf y berubah menjadi i.

Contoh:

Singular

Plural

  • baby
  • berry
  • cherry
  • city
  • duty
  • ferry
  • fly
  • gallery
  • history
  • injury
  • lady
  • lily
  • reality
  • sky
  • story
  • study
  • theory
  • babies
  • berries
  • cherries
  • cities
  • duties
  • ferries
  • flies
  • galleries
  • histories
  • injuries
  • ladies
  • lilies
  • realities
  • skies
  • stories
  • studies
  • theories, etc

Tetapi, jika sebelum huruf y ini adalah huruf hidup (vowel), maka bentuk pluralnya adalah dengan menambahkan -s.

Contoh:

Singular

Plural

  • alley
  • chimney
  • day
  • essay
  • joys
  • play
  • toy
  • turkey
  • valley
  • volley
  • alleys
  • chimneys
  • days
  • essays
  • joys
  • plays
  • toys
  • turkeys
  • valleys
  • volleys

c. Nouns berakhiran f dan fe.

Jika noun diakhiri oleh huruf f, bentuk pluralnya adalah dengan menambahkan -es dan huruf f-nya berubah menjadi v. Tetapi, jika berakhiran dengan fe, bentuk pluralnya adalah dengan menambhakan–s dan huruf f-nya juga berubah menjadi v.

Singular

Plural

  • bookshelf
  • elf
  • knife
  • leaf
  • life
  • staff
  • thief
  • yourself
  • bookshelves
  • elves
  • knives
  • leaves
  • lives
  • staves (atau staffs)
  • thieves
  • yourselves, etc

Note: Penulisan leaves (daun) = singular verb leaves (pergi/berangkat). Perhatikan contoh kalimat berikut:

  • After Daniel leaves Canada this coming November for good, he will miss the view of colorful leaves of the Canadian autumn. (Setelah Daniel meninggalkan Kanada bulan November yang akan datang ini untuk selamanya, dia akan merindukan pemandangan warna-warninya dedaunan saat Kanada musim gugur).

Pada nouns berikut, bentuk pluralnya adalah hanya dengan menambahkan –s, dan dan huruf f-nya TIDAK berubah menjadi v:

Singular

Plural

  • chief
  • cuff
  • dwarf
  • fife
  • kerchief
  • roof
  • safe
  • stuff
  • chiefs
  • cuffs
  • dwarfs
  • fifes
  • kerchiefs
  • roofs
  • safes
  • stuffs

d. Nouns berakhiran ch

Plural nouns yang diakhiri oleh ch dibentuk dengan menambahkan –es.

Contoh:

Singular

Plural

  • arch
  • church
  • crunch
  • crutch
  • march
  • munch
  • patch
  • perch,
  • porch,
  • torch,
  • watch
  • witch
  • arches
  • churches
  • crunches
  • crutches
  • marches
  • munches
  • patches
  • perches
  • porches
  • torches,
  • watches
  • witches, etc

e. Nouns berakhiran s

Plural nouns yang diakhiri oleh huruf s dibentuk dengan menambahkan –es.

Contoh:

Singular

Plural

  • boss
  • bus
  • class
  • floss
  • fuss
  • gas
  • glass
  • kiss
  • miss
  • pass
  • bosses
  • buses
  • classes
  • flosses
  • fusses
  • gases
  • glasses
  • kisses
  • misses
  • passes

f. Nouns berakhiran sh

Plural nouns yang diakhiri oleh sh dibentuk dengan menambahkan –es.

Contoh:

Singular

Plural

  • brush
  • bush
  • clash
  • crash
  • dash
  • dish
  • flash
  • marsh
  • push
  • splash
  • wish
  • brushes
  • bushes
  • clashes
  • crashes
  • dashes
  • dishes
  • flashes
  • marshes
  • pushes
  • splashes
  • wishes

g. Nouns berakhiran x

Plural nouns yang diakhiri oleh x dibentuk dengan menambahkan –es.

Contoh:

Singular

Plural

  • ax
  • box
  • fox
  • tax
  • axes
  • boxes
  • foxes
  • taxes

h. Nouns berakhiran z

Plural nouns yang diakhiri oleh z dibentuk dengan menambahkan –es.

Contoh:

Singular

Plural

  • buzz
  • klutz
  • topaz
  • waltz
  • buzzes
  • klutzes
  • topazes,
  • waltzes,

i. Nouns berakhiran th

Singular

Plural

  • cloth
  • clothes

C. Irregular Plural Nouns

Tidak semua plural countable nouns dibentuk dengan menambahkan ‘s’ atau ‘es’. Beberapa noun memiliki bentuk plural yang sangat berbeda dengan bentuk singular-nya, dan nouns seperti ini disebut irregular plural nouns. Hafalkan bentuk plural dari irregular countable nouns berikut!.

Singular

Plural

  • child (anak)
  • foot (kaki)
  • goose (angsa)
  • man (pria)
  • woman (wanita)
  • ox (sapi)
  • person (orang)
  • tooth (gigi)
  • mouse (tikus)
  • children
  • feet
  • geese
  • men
  • women
  • oxen
  • people ( atau persons)
  • teeth
  • mice, dst

D. Nouns yang selalu dalam bentuk plural

Berikut adalah noun yang selalu dalam bentuk plural. Penulisannya juga selalu ditambahkan -s atau es.

Contoh:

  • scissors (gunting)
  • trousers (celana panjang)
  • shorts (celana pendek)
  • glasses (kacamata)
  • pants (celana)
  • pliers (tang)
  • jeans (celana jean)
  • tongs (sejenis tang)
  • tweezers (sejenis tang)
  • shoes (sepatu)

Noun di atas selalu dalam bentuk plural karena merupakan unit-unit yang masing-masing terdiri dari dua bagian yang berpasangan (sepasang).

Contoh:

  1. The scissors are in the drawer. You can take them by yourself. (Guntingnya ada di dalam laci. Kamu dapat mengambilnya sendiri).
  2. Where are my jeans? I put them here an hour ago. (Dimana jean saya? Saya menaruhnya di sini sejam yang lalu).
  3. I bought shoes that were on sale yesterday. (Saya membeli sepatu yang lagi diskout (diobral) kemarin).
  4. Your glasses have to be replaced. They are beyond repair. (Kacamatamu harus diganti. Kacamatamu sudah tidak dapat diperbaiki lagi ).

Untuk menyatakan nouns ini dalam bentuk singular, kita dapat gunakan phrase : ‘a pair of‘ (yang artinya: sepasang) dan menempatkannya di depan noun tersebut. Jika phrase ini digunakan, verb yang mengikutinya berubah menjadi singular. Kata ganti juga berubah dari they/them menjadi it.

Contoh:

  1. The pair of scissors is in the drawer. You can take it by yourself. (Sepasang gunting itu ada di dalam laci. Kamu dapat mengambilnya sendiri).
  2. Pass me a pair of pliers that is on the table. I need it to pull some nails out of the board. (Ambilkan saya sepasang tang yang ada di atas meja itu. Saya membutuhkannya (sepasang tang itu) untuk mencabut beberapa paku dari papan).
  3. I bought a pair of shoes that was on sale yesterday. (Saya membeli sepasang sepatu yang lagi diobral kemarin).
  4. Your pair of glasses has to be replaced. It is beyond repair. (Sepasang kacamatamu harus diganti. Sepasang kacamatamu itu sudah tidak dapat diperbaiki lagi).

Perhatikan: Karena digunakannnya phrase ‘a pair of’, to be dan verb pada kalimat di atas berubah dari plural (i.e. are, were, have to) menjadi singular (i.e. is, was, has to), sedangkan they dan them berubah menjadi it.

E. Plural Nouns bersumber dari Bahasa Latin

Bentuk plural nouns yang diadopsi dari bahasa Latin pada umumnya mengikuti rules bahasa Latin. Berikut adalah beberapa contoh bentuk singular dan plural nouns yang diadopsi dari bahasa Latin. Perhatikan: akhiran um berubah menjadi a; on menjadi a; us menjadi i; is menjadi es.

Contoh:

Singular

Plural

  • datum
  • medium
  • Rhizobium
  • sporangium
  • phenomenon
  • criterion
  • alumnus
  • syllabus
  • fungus
  • focus
  • cactus
  • nucleus
  • index
  • appendix
  • thesis
  • axis
  • testis
  • data
  • media
  • Rhizobia
  • sporangia
  • phenomena
  • criteria
  • alumni
  • syllabi
  • fungi
  • foci
  • cacti
  • nuclei
  • indices/indexes
  • appendices/appendixes
  • theses
  • axes
  • testes, etc

GREEN DAY VIDEO






My Blog List

Popular Posts

Pengikut